Pengamat: Hasil Survei Polmark Bukti Masyarakat Riau Inginkan Perubahan
RiauKepri.com, PEKANBARU- Tingginya elektabilitas Syamsuar-Edy Nasution, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ketimbang calon lain dalam salah satu lembaga survei nasional, PolMark membuktikan bahwa masyarakat Riau memang menginginkan adanya perubahan dalam struktural pemerintah Provinsi Riau.
“Kalau merujuk kepada hasil survei PolMark dan dipercaya, maka ada kecenderungan masyarakat Riau menginginkan perubahan di struktural pemerintahan,” kata Hasanuddin, Pengamat Politik Riau kepada wartawan, (21/06/18).
Secara prinsip, setiap pemilih yang akan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan, tentu menginginkan sebuah perubahan. Apalagi jika pemilih tersebut melihat, adanya keburukan di dalam sebuah struktur pemerintahan.
“Pemilih tentu ingin sebuah perubahan struktural, ia akan melihat siapa yang layak dipilih, yang punya visi jelas, trakrecord serta mampu membawa perubahan atau tidak. Teori pemilih memang seperti itu,” jelasnya.
Ia pun sempat berpesan kepada Syamsuar-Edy Nasution maupun tim suksesnya bahwa hasil survei bukanlah akhir dari segalanya. Terlebih lagi, dari hasil yang dirilis PolMark, masih ada 58,6 persen suara pemilih yang masih bisa diperebutkan.
Seperti yang diketahui, PolMark Indonesia meliris hasil survei mengenai kecenderungan pemilih untuk Pilgubri. Pasangan Syamsuar-Edy Nasution diprediksi bakal meraup suara terbanyak.
PolMark Indonesia melakukan survei kepada sekitar 1200 orang yang tersebar di wilayah Riau. Survei ini sendiri dilakukan mulai 05-11 Juni 2018 lalu.
Dipaparkan Eep Saefullah Fatah selaku Ketua PolMark Indonesia, elektabilitas paslon Syamsuar-Edi mencapai 27,4 persen. Di mana angka ini mengungguli paslon lainnya. Kemudian disusul oleh Paslon Firdaus-Rusli sebesar 13,3 persen, Lukman- Hardianto 8,9 persen dan Petahana Arsyadjuliandi Rahman-Suyatno 8,5 persen. (rls)