Waspada Covid-19 di Singapura, Kasus Harian Mencapai 9 Ribu

RiauKepri.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Tanah Air, mengalami lonjakan beberapa minggu terakhir. Kenaikan kasus aktif Covid-19 itu disebabkan virus Omicron subvarian baru BA.4 and BA.5.

Pemerintah Indonesia terus mengantisipasi penyebaran subvarian tersebut dengan terus menggencarkan proses vaksinasi Dosis-3 atau Booster.

Beberapa negara yang mengalami peningkatan Kasus Harian cukup tinggi per 17 Juli 2022 yakni Amerika (135 ribuan kasus), Prancis (127 ribuan kasus), Jepang (89 ribuan kasus), Australia (42 ribuan kasus), Inggris (27 ribuan kasus), India (18 ribuan kasus), dan Singapura (9 ribuan kasus)

Sedangkan di Indonesia, rata-rata Kasus Harian dalam seminggu terakhir (7DMA) sebanyak 3.378 kasus.

Kasus beberapa negara meningkat bersamaan dengan munculnya Subvarian BA.5, sedangkan India karena kemunculan subvarian baru BA.2.75.

Transmisi Komunitas (TK) di Indonesia naik hingga mencapai angka 8,75 per 100 ribu penduduk per minggu, namun dari ketiga indikator (jumlah kasus, rawat inap dan kematian) masih berada di Level 1 (TK Level 1 Standar WHO yaitu jumlah kurang <20 kasus, Rawat Inap <5 kasus, Kematian <1 per 100 ribu penduduk per minggu).

Sedangkan untuk tingkat Rawat Inap RS masih rendah di angka 0,62 dan tingkat kematian juga masih rendah di angka 0,02 per 100 ribu penduduk per minggu.

Baca Juga :  86 Juta Warga Diprediksi Mudik Lebaran, Siapkan Dulu Syaratnya

Untuk data per Provinsi, DKI Jakarta di Level 3, Banten di Level 2, dan semua Provinsi yang lain (32 Provinsi) tetap berada di Level 1.

Angka Reproduksi Efektif (Rt) tingkat nasional cukup tinggi, namun sudah menunjukkan tren menurun dalam 3 minggu terakhir, yakni dari 1,27 ke 1,26 dan per 14 Juli di angka 1,24.

Meski demikian, Rt di semua Pulau masih berada di atas 1,00 yang menunjukkan bahwa laju penularan kasus Covid-19 masih cukup tinggi.

Perlu diwaspasai Rt beberapa wilayah di luar Jawa-Bali memperlihatkan tren kenaikan misalkan Sumatera dari 1,23 menjadi 1,29, lalu Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dari 1,16 menjadi 1,18, dan Maluku, Papua dari 1,06 menjadi 1,08.

Per 17 Juli 2022, penambahan Kasus Harian Nasional sebanyak 3.540 kasus yang dikontribusikan dari Jawa-Bali sebanyak 3.368 kasus (95,15 persen) dan luar Jawa-Bali sejumlah 172 kasus (4,85 persen), yang berasal dari transmisi lokal sebanyak 3.527 kasus dan PPLN sejumlah13 kasus.

Positivity-Rate harian secara nasional cukup tinggi 5,82 persen (di atas standar WHO sebesar 5 persen.

Baca Juga :  Gubri Temani Presiden dan Para Menteri Belanja Produk Lokal di Mal

Sedangkan, Kasus Kematian tercatat rendah, yakni di luar Jawa-Bali tidak ada kasus, dan secara nasional terdapat 10 kasus.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, belum terdapat tren kenaikan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali.

Dari sejumlah 27.550 Kasus Aktif Nasional, proporsi Jawa-Bali sebesar 94,23 persen atau 25.959 kasus aktif, sedangkan luar Jawa-Bali sebesar 5,77 persen dari total Kasus Aktif Nasional atau sebanyak 1.591 kasus aktif.

“Penambahan kasus harian masih relatif rendah dan landai pada 27 Provinsi di luar Jawa-Bali,” kata Menko Airlangga, dalam Keterangan Pers Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 18 Juli 2022.

Ia melanjutkan, terdapat 3 provinsi di luar Jawa-Bali dengan Kasus Aktif tertinggi dan mencapai di atas 100 kasus aktif, yaitu Sumatera Utara (262 kasus aktif), Kalimantan Selatan (216 kasus aktif), dan Kalimantan Timur (130 kasus aktif).

Kemudian, terdapat 6 provinsi yang Kasus Aktifnya sangat rendah (di bawah 10 kasus aktif), yaitu Gorontalo, Kalimantan Utara, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Untuk di tingkat Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali, Kasus Aktif tertinggi di Kota Medan (144 kasus aktif), Banjarmasin (90 kasus aktif), dan Palembang (68 kasus aktif).

Baca Juga :  Ansar Terima Dua Penghargaan Sekaligus dari Kemendagri

Sedangkan, kenaikan Kasus Aktif tertinggi dalam minggu ini di luar Jawa-Bali terjadi di Kabupaten Belitung dan Kota Pangkal Pinang (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), yaitu dari semula hanya 1 dan 2 kasus aktif, meningkat menjadi 29 dan 30 kasus aktif.

Kemudian, dari data Level Asesmen situasi Covid-19 per 16 Juli 2022, terdapat 1 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali dengan Level Asesmen TK-2 yaitu Kota Palangkaraya (Provinsi Kalimantan Tengah).

Adapun, yang lain sebanyak 385 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali masih tetap berada pada Level TK-1.

“Terlepas dari adanya sedikit peningkatan Kasus Konfirmasi Harian yang terjadi, namun tingkat BOR (Isolasi dan ICU) di seluruh Provinsi masih dalam tingkat yang aman, secara nasional BOR di kisaran 4 persen,” katanya.

“Untuk Pemberlakuan PPKM di luar Jawa-Bali, masih berlaku periode 5 Juli sampai dengan 1 Agustus 2022 mendatang, sesuai dengan Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022 yaitu 385 Kabupaten/Kota di Level 1 dan hanya 1 Kabupaten di Level 2,” tambah Menko Airlangga. (RK6)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *