Saatnya Riau Beraksi Kelola Blok Rokan
RiauKepri.com, PEKANBARU – Rupanya kekayaan alam yang dimiliki suatu negeri, tidak.menjamin rakyatnya hidup sejahtera. Bahkan kadang kala kekayaan alam ini menjadi konflik berkepanjangan.
Hal ini yang dirasakan oleh Provinsi Riau. Kekayaan minyak buminya, yang selama ini dikelola oleh PT Chevron, seakan tak menetes ke Bumi Melayu ini. Sejak tahun 60 an, sampai kini keberadaan perusahaan minyak itu tak banyak memberi andil. Maka kawasan minyak yang dinamakan Blok Rokan itu, harus dikelola orang Riau. Sebab tahun 2021 nanti, kontrak PT Chevron ini sudah habis masanya.
Ketua Kerapatan Adat Melayu Riau (LAMR), Al Azhar, menjelaskan bahwa kekayaan alam Riau (minyak bumi) jangan menjadi kutukan bagi negeri ini. Hal ini, kata Al Azhar, bukan tidak beralasan dikatakan, sebab selama ini Riau hanya mendapat ‘sengsaranya’ saja.
“Kita harus bersama berjuang. Jangan kekayaan Riau ini menjadi kutukan bagi negeri ini. Kini saatnya kita berjuang untuk mengelola Blok Rokan,” ucap Al Azhar, saat myampaikan pemikirannya pada diskusi tentang Blok Rokan yang ditaja di LAMR, Selasa malam (31/7/2018).
Sejalan dengan Al Azhar, Syaukani Al Karim, Anggota DPRD Bengkalis ini, menjelaskan bahwa saatnya permasalahan Blok Rokan dengan aksi. Masing-masing kelompok, kata Syaukani, harus bergerak dengan kekuatannya.
“Saatnya kita beraksi sekarang ini. Kita bergerak pada posisi masing-masing. Mahasiswa dengan kekuatan aksi, budayawan seniman dengan kekuatannya pula. Begitu juga paea politisi Riau, pengusaha dan pemikirblainnya, menyusun strategi aksi untuk mengelola Blok Rokan ini segera mungkin,” ucap Syaukani kepada RiauKepri.com.
Syaukani yang juga sastrawan Riau ini menambahkan, bahwa kelukaan orang Riau terkait minyak bumi ini sudah lama didengungkan dalam karya sastra Riau. Pada hari ini, kata Syaukani, masyarakat Riau harus bergerak segera.
“Saatnya kita beraksi, tanpa terkotak-kotak lagi. Ini terkait kesejahteraan masyarakat Riau, dan kita tak bisa menunggu lagi,” ucap Syaukani. (RK2)