Sebelum Bunuh Diri, Suami di Pekanbaru Ini Telpon Istrinya di Medan

Tali nilon yang dijadikan korban untuk menjerat lehernya.
RiauKepri.com, PEKANBARU- Redo Wahyu Setiawan (25 tahun), mengakhiri hidupnya dengan menjerat lehernya dengan seutas tali plastik. Sebelum warga jalan Hang Jebat, Gang Pinus, Kecamatan Sail, Pekanbaru, ini membunuh diri dia sempat mengutarakan niatnya itu kepada istrinya yang berada di Medan, Sumatera Utara, lewat telepon genggam.
“Ya, korban sebelum bunuh diri menelpon istrinya yang berada di Medan. Pihak keluarga di Pekanbaru tak sempat melakukan pertolongan,” kata Kabag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda, kepada wartawan, Jumat (17/8/2018).
Sesuai keterangan pihak keluarga korban di Pekanbaru, ucap Budhia, Kamis (16/8/2018), sekira pukul 19.41 WIB, korban menghubungi istrinya Wahyudi Widiandari yang sedang berada di Kota Medan.
Dalam pembicaraan lewat handphone itu, Redo yang sedang berada di rumahnya di Pekanbaru menyampaikan perbuatan nekat, akan melakukan bunuh diri.
Mendengar keinginan suaminya ini, sang istri langsung menghubungi kakak angkat korban, Heni Puspita, di Pekanbaru untuk mengecek keberadaan korban.
Sekira pukul 19.57 WIB, Heni Puspita menghubungi Taufik untuk segera ke rumah korban, dan setelah sampai di rumah Taufik melihat adik korban, Yusuf untuk mencari abang.
Yusuf dan Taufik langsung ke kamar Redo, dan melihat korban sudah dalam keadaan leher tergantung dijerat tali nilon yang bagian ujungnya tersimpul kayu kuda-kuda di dalam kamar.
Bersama ayahnya, Martono, Yusuf menurunkan jasad abangnya dengan cara memotong tali nilon.
Selanjutnya, Yusuf membawa tubuh abangnya ke Rumah Sakit Umum Arifin Ahamad. Namun, Redo dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.
“Pihak keluarga menyatakan tidak bersedia dilakukan otopsi dan telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi karena sudah mengikhlaskannya,” ucap Budhia. (RK1)