Teganya, Lelaki di Inhu Ini Bunuh IRT di Depan 2 Anaknya yang Masih Balita

RiauKepri.com, INHU– Maretia Al Fani bersimbah darah, benda tumbul yang dihantamkan tersangka Ras membuat Ibu Rumah Tangga (IRT) ini terkulai dan meregang maut di depan kedua anaknya yang masih belita.

Ps Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran, kepada wartawan menyebutkan, setelah hampir sebulan kejadian pembunuhan ini, tersangka Ras yang sempat melarikan diri akhirnya berhasil ditangkap di perkebunan warga di Pelalawan.

Kasus pembunuhan ini, jelas Misran, terjadi Selasa, 8 Januari 2019 sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu suami korban, Herman pergi kerja ke kebun, di rumah hanya tinggal korban bersama dua anaknya, Farel (3,5 tahun) dan Echa (1,8 tahun).

Baca Juga :  Mantap, Ini Aksi 2 Model Milenial di PaKar DKR

Sekira pukul 12.00 WIB, sambung Misran, suami korban pulang, sesampainya di rumah Herman mendapati pintu rumah sudah tertutup semua, setelah itu suami korban mencoba memanggil isterinya tetapi tidak ada jawaban.

“Setelah itu suami korban masuk melewati pintu belakang dan menemukan isterinya sudah meninggal dunia tergeletak di depan kamar dengan luka dibagian kepala sebelah kiri akibat benda tajam dengan posisi korban tertelentang belumuran darah, dan saat itu juga anak korban Farel ditemukan diluar rumah, sedangkan Echa di dalam kamar. Setelah itu kedua anak korban dibawa ketempat keluarganya tidak jauh dari tempat kejadian, atas kejadian tersebut suami korban melapor ke Polsek Peranap guna pengusutan lebih lanjut,” kata Misran.

Baca Juga :  Pjs Bupati Inhil Turun Langsung Bagikan Takjil Gratis

Pada hari Ahad, 10 Februari 2019, sekitar 11.00 WIB, ujar Misran,
team opsnal Res Inhu menerima informasi dari masyarakat, bahwa tersangka berada di perkebunan di Ds. Air Hitam, Kecamatan Ukui, Pelelawan.

“Setelah dilakukan penelusuran di perkebunan tersebut, ditemukan tersangka berada di sebuah pondok dan selanjutnya dilakukan penangkapan,” ungkap Misran.

Hasil sidik sementara, kata Misran, tersangka mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban, dan dilakukan sendiri dengan cara memukul korban menggunakan kayu beberapa kali di bagian kepala dan kaki.

Baca Juga :  Di Usia 45 Tahun RSUD Arifin Ahmad, Ini Harapan Gubri

“Motivnya akan mengambil uang korban, namun saat itu ketahuan korban dan langsung teriak-teriak, sehingga tersangka melakukan pembunuhan tersebut. Pengakuan tersangka, dia tidak sempat mengambil uang, dan karena sudah panik langsung melarikan diri,” ujar Misran. (RK1/*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *