Syamsuar: Jangan Heran Nantinya Ada Mobil Plat Luar Negeri di Riau
RiauKepri.com, PEKANBARU- Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSI, menyebutkan masyarakat Riau jangan heran nantinya jika di sejumlah tempat wisata ada mobil bernomor polosi, plat luar negeri. Karena kerja sama pengoperasian rute roll on-roll off (Roro) Dumai (Riau, Indonesia)- Malaka (Malaysia) sudah menemukan titik terang.
“Insya Allah, pada akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 Roro Dumai-Melaka sudah terealisasikan. Mobil dari Riau atau sebaliknya bisa menyeberang langsung menuju ke objek wisata. Jadi, jangan heran nanti di Riau ada mobil plat luar negeri,” kata Syamsuar, Senin (8/4/2019).
Pemerintah Indonesia dan Malaysia, ucap Syamsuar, sudah sepakat akan pengoperasian penyeberangan Roro Dumai-Malaka. Kesepakatan itu setelah pemangku kepentingan menggelar rapat bersama sepekan lalu.
“Semua sudah sepakat Roro Dumai-Malaka dioperasikan. Menurut rangkaian direncanakan dioperasikan akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan,” ujar Syamsuar kepada watawan di kantor gubernur Riau.
Beroperasinya Roro ini, jelas Syamsuar, tentunya masyarakat Riau lebih mudah ke Malaysia, begitu juga sebaliknya. Karena
pemerintah telah menjalin kesepakatan dengan PT Pelindo 1 dan Tanjung Beruas Port, sebagai operator Pelabuhan Dumai-Malaka.
Secara terpisah, Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerjasama Setdaprov Riau, Firdaus mengatakan, bahwa hasilnya Roro Dumai-Malaka sudah disetujui. Sekarang ini pembahasan teknis saja.
“Tinggal teknis kedepannya seperti apa. Pelabuhan di Malaka sudah ditetapkan di Tanjung Beruas Port. Sedangkan di Kota Dumai antara Pelabuha Junjungan dan Pelindo,” kata Firdaus.
Diungkapkan Firdaus, dalam pembahasan di Melaka dihadiri dihadiri Kadishub Riau M Taufiq dan Karo Humas, Protokol dan Kerjasama, serta dari Dumai Kadishub Kota Dumai Aznar. Saat itu juga dibahas tentang SOP teknis pelaksanaan Roro antara kedua belah pihak.
“Pertemuan ini akan berlanjut di Kota Dumai diperkirakan pada tanggal 19 Juni 2019 mendatang. Pembahasan kemarin dilakukam dengan Kementerian Perhubungan Malaysia, Kementerian Perhubungan Indonesia, Kedubes RI di Kuala Lumpur, dan Pelindo,” ungkap Firdaus. (RK1/*)
