PINA Center Dorong Percepatan Investasi di PSN KITB Siak

RiauKepri.com, SIAK– Senior Vice President PINA Center, Lukman Adi Prananto, mengatakan Kementerian PPN/Bappenas melalui Unit Tim Fasilitasi Pembiayaaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA Center), membantu dan memfasilitasi percepatan berusaha di PSN KITB Siak.

Dukungan itu didasari masuknya Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Kabupaten Siak ke dalam Perpres No. 58 Tahun 2017, tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Langkah bapak ke sini sudah tepat, kita akan dukung sepenuhnya PSN KITB Siak,
Bappenas melalui PINA Center akan mengkoordinasikan PSN, dengan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, yang biayaannya bersumber dari non-anggaran pemerintah,” kata Lukman dihadapan Bupati Siak, Alfedri beberapa waktu lalu di Jakarta.

Saat ini KITB dihadapkan dengan permasalahan belum tersedia sumber energi dan suply air. Melalui PINA energi pihaknya akan mencari solusi terhadap persoalan pembakit energi kawasan industri. Saran Lukman, agar dikelola melalui BUMD sendiri.

Baca Juga :  Wakili Riau di Jambore Nasional, Defille PKK Siak Pukau Jakarta

“Kita bisa menawarkan KITB menjadi sesuatu yang seksi, lebih baik secara manajemen, baik tata kelola dan nyaman berivestasi. Insya Allah mereka pasti datang,” ungkap Lukman.

Salah satu modal penting Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Kabupaten Siak, dari tahun ke tahun mampu menunjukkan progres. Saat ini KITB Siak juga sudah memiliki pelabuhan industri yang dikelola Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) di bawah kendali BUMD Pemkab Siak.

“Yang dibutuhkan investor adalah kenyaman dan ada profit. Kita harapkan dari kawasan industri baru ini, pendapatan daerah meningkat, terwujudnya kesejahteraan masyarakan Siak serta terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal,” terangnya.

Vice President of Corporate Development and Fanding PT PP Energi itu juga menyebutkan, sebagai kawasan industri baru dibutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit untuk melengkapi fasilitas pendukung di sebuah kawasan industri terpadu.

Baca Juga :  Diduga, Kantor Bappedalitbang Riau Sengaja Dibakar, Pelakunnya Sudah Diketahui

Seperti diketahui pemerintah menghapus 14 proyek dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Ke-14 proyek tersebut dianggap tidak berjalan dengan baik. Sementara KITB dari pelaporan yang disampaikan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pertiga bulan menunjukan progres yang baik.

“Untuk memulai proyek di kawasan baru dibutuhkan investasi swasta mengingat APBN dan BUMN hanya mampu mendanai sebagian kecil dari keseluruhan PSN, Bappenas melalui Unit Tim Fasilitasi Pembiayaaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA Center) akan mesuport dan menjembatani masuknya investasi di PSN itu,” sebutnya.

Bicara PSN Tanjung Buton bagaimana daerah industri baru ini bisa maju dan dilirik oleh para investor, dibutuhkan perizinan yang mudah, nyaman serta akuntabilitasnya terukur dan teruji.

“Kita harapkan kawasan Tanjung Buton Siak, menjadi magnet baru bagi pelaku industri di dataran Sumatera. Sehingga perumbuhan ekonomi lebih baik sesuai yang di harapkan pemarintah,” kata Lukman.

Baca Juga :  Kalau tak Ada Aral, 25 Juli Penetapan Pemenang Pilgubri 

Sementara itu Bupati Siak, Alfedri, menyambut baik harapan itu, apalagi pembangunan KITB tidak bisa mengandalkan pemerintah saja, namun harus didukung investasi swasta.

“Kami menyambut baik niat baik bapak, dan kami sangat terbuka bagi swasta yang akan investasi di kawasan industri kami,” kata Alfedri.

Pembiayaan investasi utamanya infrastruktur yang diinisiasi Kementerian PPN/Bappenas. Melihat keterbatasan ruang fiskal pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur yang strategis membutuhkan peranan swasta untuk mewujudkannya.

Sumber pembiayaan PINA bisa berasal dari pasar modal, dana kelolaan, asuransi, perbankan dan pembiayaan lain yang sah. (RK1/*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close