Menteri Susi Ingin Berkantor Di Laut Anambas

RiauKepri.com, ANAMBAS — Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengunjungi Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin, (15/07/2019). Dia bersama rombongan datang menggunakan pesawat pribadi Piaggio Avianti P180/PK-BVV dan mendarat mulus di Bandara Letung.

Kedatangannnya ke Anambas dalam rangka kunjungan kerja sekaligus membuka Festival Padang Melang 2019 di Pantai Padang Melang, Jemaja, Anambas. Pukul 16.40 WIB, rombongan sampai di Jemaja dan disambut dengan adat istiadat Melayu Anambas, tabur beras kuning seraya berdoa. Juga pemberian batik cual sebagai tanda menjejakkan kaki di Kepulauan Anambas. Susi beserta rombongan menginap di penginapan Natural Sea Resort.

Sebagaimana lazimnya kunjungan kerja, Susi juga menemui nelayan lokal tradisional Kepulauan Anambas di Pelabuhan Pantai Antang, Desa Tarempa Timur. Kedatangannya disambut iring-iringan puluhan pompong nelayan yang berjejer mulai dari Laut Tanjung Momong hingga ke Pelabuhan Pantai Antang. Susi menanggapi berbagai potensi dan peluang yang ada di bidang perikanan.

Baca Juga :  Buka Festival Padang Melang, Menteri Susi Kagum Keindahan Anambas

Dalam pertemuan dengan masyarakat nelayan itu, Susi mengutarakan bahwa Kepulauan Anambas sangat penting bagi NKRI. Anambas menurutnya memiliki potensi dan peluang sumber daya laut yang sangat besar.

“Anambas lautnya bagus dan jernih. Kalau bisa rasanya, saya ingin kantor saya pindah di Laut Anambas. Kepulauan Anambas penting bagi NKRI, karena terletak pada titik terluar Indonesia yang berhadapan langsung dengan negara tetangga,” akunya.

Dia juga berpesan agar nelayan dan pengusaha ikan tidak menggunakan bom, potasium dan porsen agar terumbu karang tetap terjaga.

“Saya minta para nelayan dan pengusaha ikan harus melarang bom, potasium dan porsen. Kalau tidak, saya larang kapal dari hongkong untuk masuk di Anambas,” tegasnya.

Baca Juga :  Cegah Gangguan Kamtibmas dengan Door to Door System di Pasar Tarempa

Dalam pertemuan itu, Susi banyak mendengarkan keluhan dari nelayan. Dedi Syahputra, selaku Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) KKA, menyampaikan bahwa nelayan lokal di Anambas hingga saat ini membutuhkan sejumlah infrastruktur pendukung. Diantaranya membutuhkan pabrik es yang selama ini masih diproduksi secara manual dan terbatas.

“Kami juga minta kejelasan terkait zona tangkap bagi kapal pukat dengan kapasitas 100 GT yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas. Masih didapati beroperasi di bawah 4 mil wilayah perairan Kepulauan Anambas. Ini menyebabkan kerugian bagi nelayan lokal Anambas yang juga bergantung dengan hasil tangkap di wilayah tersebut,” ungkap Dedy.

Kesulitan bagi pengusaha ikan yang ingin mendistribusikan ke luar daerah melaui kapal kargo juga disampaikan ke Menteri Susi. Dia menanggapi persoalan itu.

Baca Juga :  Bank Indonesia Buka Kas Keliling di Anambas

“Untuk mengangkut atau mendistribusikan ikan ke luar daerah tidak harus melalui kapal pengangkut ikan, tetapi juga bisa melalui kapal pengangkut umum atau kargo. Yang penting harus ada surat keterangan karantina,” terangnya.

Susi juga meminta kepada Bupati KKA, untuk segera membuat Peraturan Bupati (Perbup) agar permasalahan nelayan lokal Anambas dapat terselesaikan.

“Saya minta Bupati Anambas agar segera membuat atau menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Potensi dan Pengawasan Nelayan Lokal Anambas,” pintanya.(RK/QOSIM)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *