Mantra Menghalau Polong

Ilustrasi (f. net)

Dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali orang Melayu, keberadaan makhuk halus atau hantu tidak dapat dipisahkan. Bahkan bagi masyarakat tradisional, dunia hantu dapat dipadukan dengan kehidupan manusia. Untuk mendapatkan hidup yang layak, tentu saja berdasarkan sudut pandang masing-masing masyarakat, hantu dapat dijadikan kawan meraih keinginan. Hantu menjadi “suruhan” dalam menjalankan kehendak manusia, namun demikian ada kesepakatan antara manusia pemakai jasa hantu ini dengan hantu tersebut. Kesepakatan inilah yang selalunya memunculkan kerugian terhadap manusia lainnya. Tidak jarang pula akhir perjanjian selalu saja manusia pemakai jasa hantu mendapat kerugian berlipat ganda.

Baca Juga :  Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Canangkan PWI Merah Putih

Salah satu hantu yang dapat dimanfaatkan jasanya adalah Polong. Polong dipercayai oleh sebagian orang Melayu adalah hantu yang dapat menciptakan keharmonisan rumah tangga, sehingga Polong ini dipelihara. Biasanyanya yang memelihara Polong adalah perempuan (istri) untuk menundukkan laki-laki (suami). Namun keberadaan Polong memunculkan kegelisahan dan ketakutan bagi orang lain. Hal ini disebabkan perjanjian antara pengguna jasa Polong dengan Polong tersebut. Dari berbagai sumber, perjanjian orang pengguna jasa polong akan memediasi Polong mencecup (meminum) darah perempuan yang sedang hamil sulung. Hal inilah yang menyebabkan berkawan dengan hantu tidak diperbolehkan, mengandung sirik dan menyebabkan orang lain menderita.

Baca Juga :  Kunjungi Puskesmas Pematang Pudu, Bupati Amril Instruksikan Beri Pelayanan yang Prima

Untuk menangkal Polong ini, orang Melayu terdahulu dengan meminta pertolongan kepada Allah melalui mantra. Salah satu mantra penghalau atau pemusnah Polong itu www.riaukepri.com kutip dari buku “Peta Sastra Daerah Riau (Sebuah Bunga Rampai)” disusun Ediruslan Pe Amanriza dan Hasan Junus dan diterbitkan Pemerintah Daerah Propinsi Riau, tahun 1993. Semoga mantra ini menambah keyakinan kita kepada Sang Maha Pencipta. (HK)

1
hi polong
aku tahu asal engkau mula jadi
hidung besar tapak tangan lebar
jangan engkau dengki aniaya
durhaka engkau kepada Allah
raib dikau seperti angin
hancur dikau seperti air
berkat doa
la illaha illallah

2
bismillahir rahmanir rahim
patah patah patah penedah
patah memahat kayu telentang
ilmu empat patah
jauhkan hantu orang
kayu ulang-ulang meniti batang
aku tahu si anu dicekik polong
datang Allah menawar
aku tahu asal polong
darah orang bunting sulung
tawar Allah tawar Muhammad
berkat doa la illahillallah

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close