Mantap, Pelajar Sekolah IT SD/SMP Al Hidayah Sejangat Praktik MoU Agribisnis dengan Investor

Foto bersama usai melakukan praktik lapangan

RiauKepri.com, BUKITBATU – Untuk melahirkan para pengusaha muda yang handal dan siap bersaing di dunia bisnis bukanlah hal yang mudah, perlu didikan serius dan praktik yang diajarkan sejak dini kepada anak – anak, dimulai dari tungkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Hal itulah yang dilakukan oleh Yayasan Sekolah Islam Terpadu (IT) SD/ SMP Al Hidayah, Jalan Ahmad Yani, Desa Sejangat, Kecamatan Bukitbatu, Kabupaten Bengkalis, dalam menempa dan menanamkan jiwa wirausaha kepada para siswa dan siswi di sekolah itu.

Foto bersama usai melakukan praktik lapangan

Tidak banyak sekolah yang menerapkan praktik bisnis seperti yang dilakukan Yayasan Sekolah IT Al Hidayah ini, kalaupun ada, baru ditemukan pada sekolah – sekolah kejuruan tingkat SMA se derajat.

Pantauan Riaukepri.com di Sekolah IT Al Hidayah Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu, Jumat (14/2/2020), siswa – siswi kelas 1 tingkat SMP sedang melakukan praktik pada mata pelajaran Agrobisnis.

Tidak tanggung – tanggung, pihak yayasan dan majelis guru langsung menghadirkan Investor seorang pengusaha distributor Pupuk Calnuxan Provinsi Riau Herry Carles alias Ai Peng Pepsi, dan Produsen Pupuk Calnuxan Perwakilan Indonesia H. Muhammad Rafi, dan tokoh masyarakat Ujang Effend.

Baca Juga :  30 Hari BPK RI Perwakilan Riau Lakukan Pemeriksaan Keuangan Bengkalis
Penandatanganan MoU Kerjasama agrobisnis antara siswa dengan Investor

Kedatangan kedua pengusaha itu untuk melakukan praktek Memorandum of Understanding (Mou) atau kontrak kerjasama dengan siswa – siswi kelas 1 SMP Sekolah IT Al Hidayah, dalam praktek mata pelajaran agrobisnis.

Sebelum melakukan penandatanganan MoU kerjasama, pihak yayasan dan guru mata pelajaran agrobisnis memperkenalkan pengusaha yang dihadirkan sebagai Investor kepada siswa – siswi. Selanjutnya guru yang dipanggil Ustadz dan Ustadzah di sekolah itu mempersilakan para murid untuk melakukan komunikasi aktif dan bernegosiasi dengan para investor.

Penandatanganan MoU Kerjasama agrobisnis antara siswa dengan Investo

“Silakan lakukan negosiasi dengan para Investor, sebelum menandatangani MoU kontrak kerja bersama,” ujar Dedy Herwandi, S.Pd salah seorang guru Sekolah IT Al hidayah kepada murid – muridnya.

Proses negosiasi dibuka oleh H. Muhammad Rafi investor yang merupakan Produsen Pupuk Calnuxan Indonesia, dia memaparkan bahwa sebagai Investor pihaknya akan memberikan investasi sebesar Rp.200 kepada masing – masing kelompok usaha, dimana pada praktik agrobisnis di kelas itu terdiri dari 6 kelompok kerja, masing – masing kelompok terdiri dari 7 sampai 9 murid.

Penyerahan dana investasi secara simbolis kepada seluruh ketua kelompok kerja siswa

“Dana yang kami investasikan sebesar Rp. 200 ribu ini, silakan dikelola dengan sebaik mungkin, untuk pengembangan usaha tani jagung masing – masing kelompok. Sedangkan untuk bagi hasil kita menggunakan sistim Syar’i berdasarkan kesepakatan bersama, yaitu membagi hasil keuntungan setelah dipotong modal usaha,” jelas Rafi kepada siswa – siswi mata pelajaran Agrobisnis.

Baca Juga :  Dinsos Bengkalis Komit Perhatikan Komunitas Adat Terpencil

Selanjutnya Rafi memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan persentase bagi hasil tersebut, jika masing – masing kelompok sudah mendapatkan keuntungan dari hasil panen jagung yang dikelola. “Silakan tentukan persentase bagi hasil dan alasan saudara untuk meyakinkan kami” ujar Rafi ke siswa.

Pengguntingan Pita tanda dimulainya kerjasama MoU antara investor dan siswa

Setelah melalui musyawarah kecil antara siswa akhirnya disepakati bagi hasil keuntungan sebesar 70 : 30, yaitu 70 persen untuk kelompok kerja dan 30 persen untuk investor.

Salah seorang ketua kelompok Alif Darmawansyah dari Kelompok Hafidzahullah terlihat memberanikan diri untuk memberikan argumen, walau masih terlihat kaku dan malu – malu, namun mereka ditempa oleh para gurunya untuk berani.

“Kami meminta 70 persen bagi hasil untuk kelompok, sebab kami yang mengelolanya pak, dan anggota kelompok kami juga ramai, untuk dibagi” tutur Alif dengan terbata – bata, namun langsung diberi semangat oleh para guru, investor dan siswa lainnya.

Penanaman bibit jagung secara simbolis oleh siswa disaksikan investor

“Yang terpenting untuk saudara – saudari ketahui, bahwa modal utama itu bukan uang, tapi kepercayaan. Maka gunakan kepercayaan ini sebaik mungkin,” pesan Rafi diujung negosiasi.

Baca Juga :  Siak Raih Predikat Kabupaten Dengan Pembangunan Daerah Terbaik se-Riau

Usai proses negosiasi dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara investor dengan seluruh kelompok kerja siswa, dan dilanjutkan dengan praktik lapangan meninjau lokasi penanaman bibit jagung.

Perkebunan jagung itu berlokasi di belakang kelas area komplek Sekolah IT Al Hidayah. Usai melakukan proses penanaman secara simbolis oleh siswa siswi yang disaksikan investor, dilanjutkan dengan foto bersama.

Foto bersama Investor dan Ketua Yayasan Sekolah IT Al Hidayah usai penandatanganan MoU

H. Muhammad Rafi yang juga ketua Yayasan Sekolah Islam Terpadu Al Hidayah Kecamatan Bukit Batu ini, kepada wartawan menjelaskan akan pentingnya menempa jiwa enterpreneuship kepada siswa – siswi sejak dini.

“Kita berharap dari sekolah IT Alhidayah ini, akan lahir para pengusaha – pengusaha muda yang handal di masa depan, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dimanapun mereka berada. Jadi harus dibiasakan sejak mereka duduk dibangku SMP, ” tutup H. Muhammad Rafi. (Inf/win)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *