Pergolakan Pemikiran Sapiens

Oleh Megat Kalti Takwa

Kajian sejarah tentang awal mula manusia di muka bumi merupakan kajian yang cukup pelik. Kajian sejarah awal mula manusia melalui pendekatan saintifik selalu dibenturkan dengan agama. Kemudian begitulah agama dan sains keduanya bercerita pada peristiwa yang sama namun dalam bahasa yang berbeda. Sains bercerita melalui fact (fakta) dan agama bercerita melalui faith (keyakinan). Apakah Adam dan Hawa sebagai putra putri surgawi yang diciptakan dari tanah oleh entitas yang lebih berkuasa yang kemudian kita sebut Tuhan. Lalu diturunkan di bumi kemudian akan kembali ke tanah sampailah manusia pada selamat tinggal yang kekal.

Melalui bukunya Sapiens Riwayat Singkat Umat Manusia. Youval Noah Harari mengupas kajian yang pelik tersebut melalui pendekatan sejarah yang saintifik.  Selama 10.000 tahun terakhir. Homo Sapiens (manusia bijak)  merupakan satu-satunya spesies manusia yang ada. Namun 2 juta tahun silam homo sapiens hanyalah merupakan salah satu bagian dari genus homo dari kingdom animalia. Itu berarti bukan hanya homo sapiens menjejakkan langkah kaki di muka bumi ini. Tetapi kemana saudara satu genus homo sapiens dan apa yang membuat homo sapiens bisa bertahan hingga saat ini ?

Baca Juga :  Ambil Formulir Pendaftaran Amris Datangi "Rumah PAN" Dumai

Jawabannya dipersingkat oleh Youval Naoah Harari dalam tiga revolusi penting membentuk jalannya sejarah. Revolusi kognitif mengawalinya sekitar 70.000 tahun silam. Kemudian revolusi pertanian mempercepat bagian sejarah sekitar 12.000 tahun silam. Lalu revolusi sains, yang baru berlangsung 500 tahun silam.

Yang paling mengagumkan dari homo sapiens adalah produksi imajinasi dari akal budinya. Dengan itu kita dapat menemukan hal yang begitu abstrak bahkan sulit untuk ditemukan ulang. Seperti negara, keadilan, cinta bahkan uang.

Uang merupakan penemuan paling sukses umat manusia hingga saat ini mungkin hal ini bisa anda perdebatkan. Namun terjadinya penindasan perusahaan kepada buruh dengan upah rendah dan jam kerja yang tinggi. Semata-mata hanya untuk mendapatkan uang lebih banyak untuk perusahaan.

Baca Juga :  Bupati Amril : PWI Menaungi Wartawan yang Profesional dan Paham Kode Etik Jurnalistik

Ketika anda melewatkan tumbuh kembang anak anda demi mencari uang untuk membelikannya susu.
Bahkan kertas yang kita sebut uang karena nilai tukarnya dapat ditukarkan menjadi kendaraan seperti mobil. Juga barang-barang kebutuhan anda untuk hidup lainnya. Sekarang mari kita lihat seberapa banyak manusia yang tidak digerakkan oleh uang ?

Begitulah sejarah. Mungkin kita harus mengalah. Membaca sejarah bukan hanya memberikan informasi yang terjadi pada masa lalu. Tetapi membuat manusia saat ini menjadi apa kedepannya. Seperti wabah yang terjadi saat ini. Wabah ini bukanlah yang pertama dilalui umat manusia. Mungkin sekali lagi kehebatan produksi imajinasi akal budi manusia harus digunakan untuk harapan agar dapat bertahan dari wabah ini.

Baca Juga :  Raja Gunung Sahilan Sambut Pimpinan LAMR Terpilih

Megat Kalti Takwa adalah penulis muda Riau yang menyukai karya-karya sastra

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *