Sambut Mahasiswa Baru, Pascasarjana Unilak Hadirkan Guru Besar UI

RiauKepri.com, PEKANBARU– Program Pascasarjana Universitas Lancang  Kuning (Unilak), resmi memulai masa perkuliahan tahun akademik 2021/2022.

Pascasarjana Unilak yang memiliki dua prodi yaitu, Magister Manajemen dan Magister Hukum, mengawali masa perkuliah perdana menghadirkan Ketua Pusat Aptikom Prof Zainal Hasibuan .Ph.D sebagai narasumber yang juga guru besar Universitas Indonesia (UI).

Direktur Pascasarjana Unilak Prof Dr Syafrani MSi menyampaikan, untuk memulai proses perkuliahan bagi mahasiswa baru tahun 2021, diawali dengan pengenalan akademik bagi mahasiswa baru (Pamaba), kemudian kuliah umum, dan pengenalan martikulasi.

Disebutkan Syafrani, aktivitas penerimaan mahasiswa baru sebagai proses adaptasi, mereka melakukan perkenalan dengan para pimpinan dan seluruh staf pada tahun ini yang ditaja lebih awal.

Syafrani menyebut, pada tahun ini jumlah mahasiswa pascasarjana Unilak meningkat, melebihi target. Di Pascasarjana Unilak ada dua prodi, yaitu Magister Manajemen dan Magister Ulmu Hukum. Untuk kedua prodi ini ditargetkan jumlah mahasiswa yang mendaftar 200 orang. Alhamdulilah, 104 di Magister Managemen dan 107 di Magister hukum.

“Berkat kerja keras kita melampaui target itu. Trennya magister ilmu hukum itu naik, lebih dari 100 mahasiswa,” ungkap Syafrani, Sabtu (11/9/2021).

Direktur Pascasarjana menjelaskan ada tiga kegiatan yang ditaja pada masa awal perkuliahan ini, yakni pengenalan akademik kampus, kuliah umum, dan matrikulasi.

Baca Juga :  Peduli Tenaga Medis, RAPP Salurkan Bantuan APD Lewat Pemkab

Pengenalan Akademik kampus disampaikan oleh Wakil Direktur I bidang Akademik Dr Iriansyah.SH.MH dan Wakil Direktur II bidang Keuangan Dr.Adi Rahmat, SE.MM, Yetti SH.M.Hum.PhD. Sementara pengenalan martikulasi dilakukan oleh Kaprodi Magister Manajemen Dr. Ririn Handayani.S.IP M.M dan Kaprodi Magister Hukum Dr. Adriansah.SH.M.Ag. MH.

“Uniknya, pada Pamaba kali ini kita minta dua mahasiswa untuk membuat opini bagaimana kesan mereka karena melaksanakan kuliah di kampus ini,” sebutnya.

Pada kuliah umum, kata Syafrani, diambil tema yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi di masa pandemik Covid-19 ini. Untuk itu, dihadirkan narasumber Ketua Pusat Aptikom Prof Zainal, yang juga dosen di UI dan kebetulan putra Riau.

Sementara sesi matrikulasi merupakan upaya agar mahasiswa mengenal mata kuliah di Strata 2. Karena mahasiswa S2 ini boleh jadi berasal dari program studi lain, bukan manajemen maupun ilmu hukum.

“Agar mereka bisa memahami dalam perjalanan kuliah, ada mata kuliah dasar untuk setiap program studi,” ucap Direktur.

Terkait dengan naiknya jumlah mahasiswa, menurut Syafrani ada beberapa faktor penyebab. “Orang kuliah tentu akan mencari informasi kepada yang sudah selesai. Yang kedua, orang datang ke kita. Selama ini kita promosi dan melakukan kerja sama yang dilakukan oleh Rektor Unilak dengan beberapa pemerintah daerah. Ketiga, kuliah di masa covid ini dipermudah dengan teknologi yang bersifat daring. Ini memacu orang untuk berkeinginan melanjutkan kuliah tanpa harus meninggalkan daerahnya,” terangnya.

Baca Juga :  9 Wanita dan Minuman Beralkohol Diamankan Satpol PP Siak

“Lalu, (biaya kuliah) kita kan termasuk yang terjangkau oleh masyarakat kita. Kemudahan ini tentu tidak menurunkan kualitas,” tambahnya.

Sementara, itu narasumber kuliah umum Prof Zainal yang memberikan materi kepada 200 Mahasiswa melalui aplikasi zoom, sebagai moderator Dr. Muhardi.M.Kom

Dalam materinya Prof Zainal Hasibuan menyebutkan suka tidak suka mau tidak mau kita berada di dalam era digital, era ini menuntut perubahan radikal, tanpa kita sadari baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pola hidup, Akibat kemajuan teknologi terjadi pergeseran aktifitas dari yang lama ke yang baru. Untuk pendidikan, di saat Covid, ternyata mempercepat paksaan perubahan, pendidikan dituntut lebih adaptif, fleksibel, dan inilah yang menjadi kebijakan Menteri dalam program merdeka belajar kampus merdeka. ” Merdeka belajar bukan berarti di jajah, namun selama ini kaku dalam proses belajar mengajar”

Baca Juga :  Alamak, Hasil Korupsi Akan Digunakan MA untuk Pencalonan Gubernur Riau

“Mengutip Charles Darwin mengatakan, yang bisa survive itu bukanlah orang yang paling pintar, bukanlah orang yang paling kuat ototnya, tapi orang yang paling bisa beradaptasi perubahan. Nah kita saat ini berada dalam masa kritikal mau berubah ke arah yang lebih baik atau buruk.” Ujar Prof Zainal yang merupakan kelahiran Pekanbaru ini.

Pergeseran paradigma pendidikan merupakan suatu keniscayaan, dimasa sekarang dan masa depan itu pembelajaran efektif yang melahirkan keterampilan dan kreatif adalah diarahkan ke student center, tapi tetap pemicunya adalah dosen dosen, di masa lalu pola pendidikan teacher center. Sebut Prof Zainal.

“Mahasiswa pascasarjana pada semester 2 sudah bisa menyiapkan judul penelitian tesis. Judul itu Kemudian diajukan kepada secretariat. Harapannya adalah, pada semester dua judulnya sudah klir, selanjutnya ditunjuk dosen pembimbing. Bila judul sudah disetujui, selanjutnya untuk pembuatan proposal tesis sudah bisa berhubungan dengan dosen pembimbing,” Kami mendorong mahasiswa pasca untuk kuliah tetap waktu, jadi semester 4 sudah wisuda” ujar Kaprodi Magister Hukum Dr Ardiansah.SH.M.Ag.MH. (RK7)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *