Sosialisasi 4 Pilar, Nyat Kadir : Keberagaman Bukan untuk Perpecahan

Drs. Nyat Kadir anggota DPR RI saat melaksanakan sosialisai empat pilar
RiauKepri.com, BATAM- Keberagaman Indonesia, dengan 1.128 suku dan 700 bahasa daerah merupakan kekayaan Bangsa Indonesia. Keanekaragaman tersebut harus dijaga dan dilestarikan. Jadi, keberagaman itu bukan untuk perpecahan, tapi justru menciptakan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
“Keberagaman itu bukan untuk perpecahan, namun justru menciptkan kesatuan bangsa. Kesatuan itu lah dalam upaya mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu yaitu bangsa Indonesia,” demikian disampaikan anggota MPR/DPR RI, Drs H Nyat Kadir dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangasaan bersama Pengurus Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kepri, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Batam dan Prima DMI Kota Batam di Batam, Senin (6/6/2022). Empat pilar kebangasaan itu terdiri atas Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika.
Mengawali sosialisasi, Nyat Kadir meminta peserta menyebutkan sila yang terkandung dalam Pancasila. Peserta pun berebutan menjawab pertanyaan tersebut. Namun acara dibuat riuh dan teriakan bergemuruh tatkala peserta salah menyebutkan isi Pancasila. Meskipun peserta salah menyebut Pancasila, namun demikian Nyat Kadir tetap memberi apresiasi kepada peserta yang sudah berusaha menjawab pertanyaan.
“Mungkin karena gugup, jadi salah sebut lima sila dalam Pancasila. Kalau salah diulangi lagi, yang penting pengamalannya,”ujar Nyat Kadir.
Politisi Partai NasDem itu mengatakan setiap suku bangsa mempunya ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Perbedaan itu yang membentuk keanekaragaman di Indonesia. Selain itu juga dapat memberikan warna ketentraman dan kedamaian di tengah msayarakat dan tidak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa Indonesia.
Untuk itu lanjut mantan Walikota Batam, kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangasaan itu sangat penting untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat dan LIRA serta Ormas lainnya harus menjadi garda terdepan menjaga dan mempertahan persatuan dan kesatuan bangsa. LIRA juga harus ikut berpartisipasi mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di masyarakat. Jangan seperti organisasi-organisasi lain yang menganut ideologi yang menyimpang dari Pancasila.
Jadi, lanjut Anggota DPR RI dua periode Dapil Kepri itu dibutukan kesadaran dan penguatan empat pilar kebangasaan tersebut. Pilar adalah Tiang Penguat (bangunan). Pilar juga sebagai dasar atau induk serta tiang penyangga agar bangunan itu jadi kuat. Sama halnya dengan bangsa Indonesia harus memiliki pilar kebangsaan agar tetap kokoh.
“Pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara,”kata Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam itu.(*/RK3)