Dua Hari Bersama Gubri Syamsuar di Telukbelitung (Bagian-5)

Tampung Aspirasi  dan Beri Solusi 10 Kades di Tasik Putri Puyu

Gubernur Riau Syamsuar didampingi Kabid Binamarga PUPR Riau Zulfahmi, ketika hendak menyeberang dari Selat Akar ke Bandul.

RiauKepri.com, MERANTI– Di Bandul Ibu Kota Kecamatan Tasik Putri Puyu, Gubernur Syamsuar dijamu makan siang yang menggugah selera. Berbagai masakan Melayu terhidang, mulai asam pedas ikan debuk, masak saos ikan kakap, sampai gulai kambing, dan kue mue serta air kelapa muda sebagai pencuci mulut.

Usai makan siang, Gubernur Syamsuar bersilaturrahmi dengan 10 Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Tasik Putri Puyu. Pertemuan itu dipimpin Camat Tasik Putri Puyu, Zainal, S.E. Sebagian besar harapan kepala desa se-Kecamatan Tasik Putri Puyu terkait pembangunan infrastruktur jalan dan jambatan.

Kades Selat Akar, Acim, sangat mengharapan jembatan perawang yang roboh akibat usia dan cuaca secepatnya diperbaiki. Alasan Acim, jambatan ini menghubungkan Selat Akar dan Bandul menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.

“Di atas jambat ini banyak orang yang melintas, begitu juga anak sekolah. Akibat jembatan ini roboh, harga kayu sekarang ini naik, sementara kemampuan masyarakat tetap segitu saja. Jadi, saya harapkan Pak Gubernur mempercepat pembangunan jambatan itu,” ucap Acim.

Kades Bandul, H. Karyawan Noma, mengharapkan kepada Gubernur Syamsuar agar memperbaiki pelabuhan Bandul karena sudah banyak papan yang lapuk. Sementara pelabuhan Bandul ini juga digunakan untuk menurun dan menaikan penumpang feri ke Batam.

Baca Juga :  MTQ ke 43 Kabupaten Bengkalis Resmi Ditutup, Tahun Depan Mandau Tuan Rumah

“Kalau kami mengharapkan adanya rumah layak huni dan pembangunan turap,” kata Kades Kudap Sutrisno, pula.

Kades Dedap, Mansur, dan Kades Putri Puyu, Syahrul, aspirasinya segendang dan sepenari. Keduanya meminta kepada Gubernur Syamsuar merialisasikan jambatan yang menghubungkan Tanjung Padang dengan Ketamputih, Bengkalis. “Kalau ini terealisasi, saya jamin ekonomi masyarakat bangkit,” kata mereka berdua senada.

“Kalau kami mengharapkan perbaikan jambatan penghubung Desa Mekar Delima dengan Desa Dedap. Sejak 10 tahun lalu jambat sepanjang 80 meter ini tak pernah diperbaiki sementara kayu atau papan sudah banyak yang lapuk,” kata Kades Mekar Delima Supriyanto.

Kades Tanjung Padang, Izwan, juga menyampaikan aspirasi. Dia mengusulkan agar pelabuhan umum di desanya diperbaiki karena kondisi sekarang sangat memprihatinkan. “Besar harapan kami pelabuhan itu diperbaiki Pak Gubenur, karena pelabuhan umum di desa kami ini menjadi urat nadi transportasi ke Pakning maupun Bengkalis,” ucap Izwan.

Menjawab aspirasi para Kades tersebut, Gubenur Syamsuar mengatakan, apa yang telah dia tempuh, perjalanan dari Telukbelitung ke Bandul, tujuannya agar dia bisa merasakan dan melihat langsung kondisi jalan dan jambatan di Pulau Padang.

Baca Juga :  Kebakaran di Rohil, Lengkian Kabur Lewat Jendela, Anak dan Isterinya Terpanggang

“Hasil dari kunjungan saya ini, saya melihat adanya jalan yang perlu diperbaiki dan diperlebar. Sebab, jalan ini nantinya akan menghubungan atau menjadi akses ke Pulau Sumatera,” kata Gubernur Syamsuar.

Jalan-jalan ini nantinya dijadikan jalan provinsi. Tugas Kades, pinta Gubernur Syamsuar, memberi jalan atau membebaskan lahan yang kena pembangunan jalan. Nanti jangan ada warga menuntut ganti rugi. “Karenanya saya harap para Kades mengsosialisasikan dulu hal ini,” ujar Gubernur Syamsuar.

Terkait jambatan yang menghubungkan Selat Akar dengan Bandul yang roboh itu, kata Syamsuar, sudah dianggarkan pada APBD 2024. “Tak bisa kita anggarkan pada APBD Perubahan 2023 karena angkanya besar. Saat ini kita buat dulu pelabuhan arternatif untuk turun naik warga dengan menggunakan kempang,” ucap Gubernur Syamsuar.

Menjawab aspirasi terkait jambatan yang menghubungkan Tanjung Padang dengan Ketamputih, kata Gubernur Syamsuar, ini adalah komitmen dia untuk merangkai Bengkalis, Meranti, dan Pulau Sumatara. Salah satu alasannya karena Roro yang menghubungkan Pakning dengan Bengkalis sudah krodit, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Sehingga terlihat antrean panjang.

Dalam upaya merialisasi, merangkai Bengkalis, Meranti dan Pulau Sumatera ini, jelas Gubernur Syamsuar, hambatannya hanya pada jalan di Desa Lukit yang masih jalan milik Kabupaten Meranti. Sementara
DED jambatan yang menghubungkan Ketamputih dan Tasik Putri Puyu sudah ada.

Baca Juga :  Dua Hari Bersama Gubri Syamsuar di Telukbelitung (Bagian-3)

“Jika jambatan menghubungkan Ketamputih dengan Tanjung Padang tersebut sudah ada maka nantinya jalan ini kita usulan menjadi jalan nasional, ini sangat memungkinkan karena jalan ini terkoneksi dengan tiga pulau bahkan bisa terkoneksi dengan Melaka, Malaysia. Inilah mimpi besar saya, ke depan jalan ini juga terkoneksi ke Pulau Rangsang dan Tebing Tinggi,” ungkap Gubernur Syamsuar.

Menurut Gubernur Syamsuar, Kabupaten Kepulauan Meranti jika infrastrukturnya bagus, dia yakin tak terbendung kemajuannya. Karenanya, semua aspirasi dari masing-masing Kades tersebut, dipelajarinya dan tentunya pembangunan bersekala prioritas. Misalnya, perbaikan jambatan Bandul, harus dicek dulu apakah itu milik desa atau kabupaten. Sehingga provinsi bisa menyerahkan bantuan keuangan ke kabupaten.

“Khusus rumah layak huni, Provinsi Riau menyerahkan bantuan ini kepada bupati. Jadi, teknis di lapangan bagaimana mendapatkan rumah layak ini terpulang kepada Pemkab Meranti,” kata Gubernur Syamsuar. (Habis)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *