Gubri: Jika Syahrul Butuhkan Sesuatu Pemprov Siap Membantu
Soal Anak Penyapu Jalan Diterima UI
RiauKepri.com, PEKANBARU– Spontan kalimat Alhamdulilillah wasyukurillah keluar dari mulut Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSI, menyusul diterimanya Syahrul Ramadhan (18), pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir (Rohil), Riau, di Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia (UI).
“Alhamdulillah, dan selamat atas prestasi ananda Syahrul Ramadhan yang lulus di Fakultas Kedokteran UI, ini suatu kebangga bagi keluarga dan bagi Riau,” kata Syamsuar, Rabu malam (24/4/2019).
Syamsuar juga mendoakan semoga ananda Syahrul sukses dalam mewujudkan cita-cita dan teruslah bersemangat untuk membanggakan nama orangtua dan daerah.
“Jika ananda Syahrul ada sesuatu yang dibutuhkan, Pemprov Riau siap untuk membantu ananda. Salam takzim sayo kepada anada Syahrul,” ucap Syamsuar dengan logat Melayu Riau pesisirnya.
Pendidikan, kata Syamsuar, adalah investasi yang tak pernah rugi. Karenanya, masalah pendidikan ini menjadi program prioritas kerja 100 hari Syamsuar-Edy Nasution.
Syamsuar akan menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) wajib belajar 12 tahun. Sekaligus memastikan anak usia SLTA mendapatkan pendidikan di SMA/SMK/MA di Riau secara gratis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Syahrul Ramadhan berasal dari keluarga kurang mampu, ibunya penyapu jalan dan bapak tukang las. Namun Ketekunan belajar pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir (Rohil), Riau, ini membuahkan hasil, dia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Arul, demikian Ia kerap disapa, mengaku sangat bahagia dan bangga saat mengetahui dirinya diterima di FKUI, namun di lain sisi, Arul dan orangtuanya khawatir akan biaya. Tidak hanya biaya perkuliahan melainkan juga biaya transportasi dan akomodasi semasa pendaftaran ulang sebelum kuliah pun terasa sangat berat.
“Saya sudah bercita-cita menjadi Dokter dan ingin menempuh pendidikan di UI. Sejak itu, saya konsisten menjaga nilai agar dapat tembus UI melalui jalur prestasi rapor. Namun ketika sudah diterima, saya kembali ragu mengingat biaya yang dikeluarkan tentunya tidak sedikit,” kata Arul.
Namun, Arul langsung mengucapkan syukur karena pihak UI khususnya Iluni FKUI dan Dekan FKUI memberikan dukungan dana sehingga keraguannya seketika sirna.
“Saya juga berhasil lulus Bidikmisi dan tak hanya itu. Pihak UI juga memberikan kemudahan verifikasi rapor dan daftar ulang yang dilakukan pada minggu yang sama, sehingga saya tidak perlu keluar uang transportasi Pekanbaru-Jakarta dua kali lebih banyak. Kemudahan-kemudahan yang saya peroleh membuat saya semakin yakin bahwa saya dapat menyelesaikan studi saya di UI tanpa terkendala biaya,” ujar Arul.
Arul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Azman dan Neni Marlina. Sang Ayah bekerja sebagai tukang las dengan penghasilan tidak tetap, tergantung pesanan las, sedangkan, Ibu Arul merupakan seorang penyapu jalan. Tidak hanya Arul saja tanggungannya, melainkan kedua kakaknya pun tengah menempuh kuliah di Perguruan Tinggi di Riau.
Semasa sekolah, Arul selalu meraih Juara Umum dengan rata-rata nilai diatas 90. Maka dari itu, Arul memberanikan diri untuk mengambil UI jurusan kedokteran di UI.
“Harapan saya ingin sekali mengangkat derajat orangtua serta mengabdi kepada daerah asal saya, Rokan Hilir. Saya melihat daerah saya membutuhkan Dokter Spesialis Jantung dan Kandungan. Semoga saya bisa menempuh pendidikan dokter hingga spesialis dan dapat memberikan manfaat bagi Kota Kelahiran saya,” ujar Arul. (RK1/republika.co.id)