Organisasi Minang se-Tanjungpinang Adakan FGD Sekaligus Halal Bi Halal

Rapat panitia persiapan acara FGD

RiauKepri.com, TANJUNGPINANG –  Organisasi Minang se -Tanjungpinang mengadakan Focus Group Discussion  (FGD) sekaligus  halal bi halal, Kamis, 18/4/2024.

Syaiful selaku ketua panitia pelaksana  menyampaikan, bahwa Focus Group Discussion (FGD) ini dilakukan, atas inisiatif beberapa pemuda  asal Sumatera Barat /Ranah Minang yang ada di Tanjungpinang.

Tujuan kegiatan  melakukan silahturahmi dan diskusi dengan pengurus organisasi minang yang ada di kota Tanjungpinang   terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara (KSB).

Adapun dasar penyelenggaraan kegiatan ini kata Syaiful bahwa adanya  masukan dari beberapa organsiasi Minang yang aktif, karena belum pernah ada  diskusi yang serius yang dihadiri seluruh organisasi Minang di Tanjungpinang dalam sebuah pertemuan bersama.

Tadinya organsiasi Minang di kota Tanjungpinang ini sekitar tahun 1960 sampai dengan 1990  hanya bebebarapa  organsiasi saja, salah satunya  Perserikatan Sosial  Minang Maimbau (PSMM) yang tertua  berdiri semenjak tahun 1962, namun seiring perkembangan waktu sekarang sudah ada sekitar 28 organisasi.

Kemudian adanya masukan dari para orang tua kita dan beberapa tokoh Minang mengatakan  bahwa orang Minang yang ada di kota Tanjungpinang ini  tidak kompak..?

Baca Juga :  Warga Kompak Lawan Covid-19, Ini Tanggapan Plt Gubernur Isdianto

Hal tersebut dibuktikan tahun 2019 ada perwakilan di DPRD Tanjungpinang sebanyak 4 orang, nah pada pemilihan legislatif  2024 kemaren hanya tinggal satu orang yang melenggang ke DPRD Tanjungpinang.

Ada Apa..?

Hal inilah yang selalu diperbincangkan di beberapa group whatsApp Minang ,namun perbincangan dan perdebatan tersebut  hanya sebatas celoteh di group whatsApp namun tidak ada pemecahan permasalahan dilakukan.

Atas  dasar itu, beberapa orang tua, tokoh Minang Tanjungpinang meminta saya untuk berinisitif menyelenggarakan forum diskusi ini.

Saya akui bahwa  sekitar 5 tahun  tidak aktif dibeberapa organisasi Minang, demi kebersamaan dan menghargai para orang tua saya siap untuk membantu niat baik tersebut.

Menindak lanjuti harapan dari para orang tua, ninik mamak tersebut sering sejalan dengan pendapat yang sama  beberapa teman teman seperti Harken, Momon, Riswandi, Jumardi, Soni Cahniago, Wendri, Alfian, datuak Saifullah, pak Usman, Nurman  mengadakan pertemuan  dan  berdiskusi  sembari buka puasa bersama, maka  keluarlah ide  bagaimana kita buat kegiatan silahturahmi dan diskusi dengan semua organisasi Minang yang ada di kota Tanjungpinang, diundang semua ketua organisasi minang berdiskusi agar kita dapat mendengar langsung apa sebenarnya persoalan yang terjadi.

Baca Juga :  Gesa Realisasi APBD dan Komitmen P3DN, Upaya Ansar Capai Peringkat Tertinggi Nasiona

Bukankah kita sudah dibekali dengan pepatah petitih dari orang-orang tua terdahulu, saciok bak ayam, sadanciang bak basi  (Seiya sekata, satu pendapat atau kompak),  kabukik samo mandaki, kalurah samo manurun ( Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh kesadaran), ringan samo dijinjing, baret samo dipikul (Dengan Kebersamaan  hal yang sulit menjadi mudah, dan  hal yang berat menjadi lebih ringan).

Pada Kegiatan FGD nanti ini setiap ketua  organsasi atau yang mewakili diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan pandangan, dan setiap pendapat harus dihargai karna ini sifatnya diskusi bukan berdebat, berdiskusi kita menyatukan pendapat mencari solusi dan kesepakatan bersama ,sebaliknya kaloau berdebat itu lomba – lomba menunjuk kepintaran, egois masing dan berakhir tanpa hasil tegas Syaiful.

Baca Juga :  Suhajar Rapat Bersama Pimpinan Daerah Se-Provinsi Kepulauan Riau

Dalam penyelenggaraan kegiatan FGD dan sekaligus halal bi halal nanti , Syaiful juga menegaskan bahwa tidak ada embel-embel pilkada baik pilwako Tanjungpinang maupun pilgub Kepri, termasuk terkait dengan pendanaan kegiatan tidak ada sponsor dari calon walikota maupun calon gubernur, pembiayaan ini murni partisipasi niat yang baik  dari beberapa warga Minang yang peduli dengan kebersamaan dan kekompakan mereka berpartisipasi dengan ikhlas terang Syaiful.

Mudah-mudahan pertemuan ini membuahkan hasil sesuai dengan tema FGD Bersatu dalam keberagaman warga Minang di Kota Tanjungpinang, Ilia sarangkuah dayuang, mudiak saantak galah (Hilir serangkuh dayung, mudik sehentak galah).

Pepatah di atas mengiaskan bahwa diperlukan adanya kesatuan pendapat antara pemimpin (ketua organsasi ) dengan anggota /warganya, dalam mencapai apa yang diinginkan bersama. Sekiranya terjadi perselisihan dan ketidak kompakan, tentu tujuan akan sulit tercapai, mohon doanya tegasnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *